Ingat, Jangan Pernah Share 7 Hal Ini di Media Sosialmu!

Ingat, Jangan Pernah Share 7 Hal Ini di Media Sosialmu!

Sekarang ini, media sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Hampir tiap jam kita cek berbagai akun di media sosial yang kita punya; Facebook, Twitter, Path, Instagram, Steller, dan lain sebagainya. Masalahnya, terlalu sering mengecek media sosial bisa membuat kita tergoda untuk membagi beberapa hal yang seharusnya tidak boleh di-share di media sosial. Apa akibatnya jika kita tidak bisa "mengerem" jempol saat bermain-main di media sosial? Tidak disukai, dicap jelek, dan salah-salah malah di-bully netizen! Nah, untuk menghindari hal seperti itu, pastikan kamu tidak pernah menuliskan hal tabu berikut dalam akun media sosialmu. 

Tak peduli seberapa tidak adil kamu diperlakukan, seberapa kesal kamu hari itu di kantor, JANGAN PERNAH menulis betapa tidak kompetennya bosmu atau mengeluhkan perusahaan tempatmu bekerja. Teman-temanku akan melihat hal tersebut. Bukannya mendapat simpati, kamu malah akan ditertawakan. Bahkan jika kamu sudah resign dari kantor yang lama, tetap hindari menulis hal-hal buruk tentang perusahaan/bos tempatmu bekerja dulu. Ingat, sekarang ini para HRD biasa mengecek media sosial kandidat pelamar pekerjaan. Jika mereka melihat isi media sosialmu penuh keluhan soal pekerjaan, mereka tidak akan berpikir baik tentang dirimu. 

Ada jutaan pengguna internet dan media sosial di seluruh dunia, dan mereka pastinya punya opini yang berbeda-beda akan suatu hal. Jika salah satunya berbeda pendapat denganmu dan menyatakan pendapatnya dengan ofensif, jangan terpancing. Jangan pernah menghina dan menggunakan kata-kata kasar di media sosial, apalagi sampai memulai perang. Tak peduli siapa yang benar, ujung-ujungnya pemicu perang akan merasa malu pada diri sendiri. 

Tidak ada orang yang ingin melihat luka terbuka. Itu menjijikan. Tak peduli itu tubuhmu sendiri atau korban dari suatu kasus, mengepost foto seperti itu tidak akan mengundang simpati, percayalah. 

Ada beberapa foto yang harusnya tetap ada di memori ponselmu, bukan diunggah di media sosial. Kamu harus tahu batasan mana foto yang wajar dan mana yang tidak. Mengunggah foto-foto yang sifatnya pribadi bersama pacar tidak akan membuatmu terlihat keren. 

Tagar atau hashtag sering dijumpai di Instagram. Biasanya ini digunakan untuk menunjukkan tujuan foto tersebut dibuat, sehingga orang tidak salah paham. Namun, jika kamu harus menggunakan tagar untuk semua kata yang kamu maksud sebagai caption di foto, orang justru akan lelah membacanya. Dan ini akan mengundang followers tidak diinginkan ke akunmu. Bahkan jika kamu berjualan online, menggunakan tagar dengan benar akan membuat akunmu lebih disukai. 

 

 

Ayolah, kita semua merasa kesal dan marah karena berbagai alasan. Namun itu bukan alasan untuk mengunggahnya sebagai status di media sosial, apalagi dengan kesan dilebih-lebihkan; dibuat tragis untuk mengundang simpati orang lain. Jika kamu punya masalah, bicarakan dengan sahabat, atau mintalah bantuan profesional. Jangan malah "menjual" kesedihanmu di Facebook. 

 

Kamu mungkin ikut kontes foto kucing terlucu, atau kontes bayi terlucu, dan lain sebagainya. Dan kontes tersebut mengharuskan peserta untuk mendapat sebanyak mungkin like di fotonya agar bisa menang. Ini bukan alasan bagimu untuk "mengemis" like dari semua temanmu di media sosial. Jika mereka suka, tanpa disuruh pun mereka akan like. Jangan buang-buang waktu dengan mengirim pesan ke semua daftar teman di media sosialmu untuk menyukai fotomu. Mereka tidak akan suka. 

 



from Facetofeet http://ift.tt/2mBHIWV
via cream pencerah wajah